Ramadhan sebagai bulan tarbiyah

Diantara ciri khas bulan Ramadhan adalah tumbuh suburnya suasana ke-Islaman di semua tempat. Umat Islam mempunyai kesempatan lebih banyak untuk beribadah. Puasa merupakan sarana yang sangat efektif untuk menahan segala kecenderungan negatif  dan memotivasi untuk melakukan semua bentuk kebaikan. Sehingga peluang tarbiyah di bulan Ramadhan lebih terbuka dan lebih luas.

Ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan agar kita tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan amal ibadah puasa ini.


  1. Anggaplah Ramadhan kali ini adalah kesempatan Ramadhan terakhir.

Kehilangan momentum Ramadhan kali ini, berarti kita kehilangan momentum yang sangat berharga untuk kelanjutan kehidupan setelahnya.


  1. Isilah Ramadhan dengan agenda yang jelas.

Tujuannya agar kita lebih mudah melakukan evaluasi terhadap kuantitas ibadah yang dilakukan. Seperti ungkapan Umar bin Khattab “ Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab pada hari kiamat.”


  1. Jauhi sikap menunda-nunda amal ibadah.

Imam Hasan al Bashri mengatakan : “Nilai dirimu tergantung pada hari ini, bukan besok”

“ Jika engkau telah mengoptimalkan amal shalih pada hari ini, engkau takkan menyesal meskipun engkau besok mengalami kerugian.” (Az-Zuhd: 4)


  1. Tanamkan sikap untuk tidak mudah tunduk pada perasaan lelah dari mengerjakan amaliyah Ramadhan.

Inti dari langkah ini adalah mujahadah  atau melawan keinginan untuk tidak melakukan amal ketaatan dengan berbagai alasan. Sikap menghentikan keinginan nafsu, awalnya memang sulit, tapi hal itu bisa kita lakukan kalau kita bersungguh-sungguh.


  1. Melakukan muhasabah dan evaluasi harian sebelum tidur terhadap amal yang telah dilakukan.


  1. Menghindari pekerjaan yang terlalu berat di siang hari. 

Terlalu lelah, bisa mengakibatkan tubuh malas dan bisikan setan pun semakin punya alasan untuk melemahkan fisik kita. 

Rasulullah SAW bersabda,” Puasa adalah amanah maka hendaklah salah seorang diantara kamu menjaga amanahnya.” (Hadits Hasan)


  1. Sedapat mungkin putuskan atau kurangi melakukan aktivitas yang bernuansa hiburan, yang tidak memiliki kaitan dengan ibadah di bulan Ramadhan.


  1. Sering-sering dan perbanyak bertemu dengan komunitas dan lingkungan yang mengajak kita untuk mengingat Allah.

Para sahabat pernah berkata “ta’ala nu’minu sa’ah” (Mari kita sejenak meningkatkan keimanan)


  1. Hindari terlalu kenyang ketika berbuka puasa.


  1. Tunaikan ibadah sunnah I’tikaf di masjid dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk menggapai malam Lailatul Qadar.

Sesungguhnya sepuluh hari terakhir adalah detik-detik perpisahan kita dengan Ramadhan yang sangat mulia dan dirindukan. Karenanya, saat itulah kita harus lebih memanfaatkan waktu sebaik mungkin.



Allahumma bariklana fi Rajab wa Sya’ban, wa ballighna Ramadhan” Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah usia kami pada bulan Ramadhan.